Model
Ketika fisikawan ingin memahami suatu fenomena tertentu, mereka selalu menggunakan model.
Dalam fisika, model adalah suatu analogi alias perbandingan mengenai
suatu hal dengan sesuatu yang sudah kita ketahui dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, model juga merupakan sebuah bentuk sederhana
dari suatu sistem yang sulit untuk dianalisis secara keseluruhan. Para
fisikawan selalu menggunakan perbandingan mengenai suatu hal atau
fenomena yang rumit tersebut dengan sesuatu yang kita kenal dalam
kehidupan sehari-hari.
Misalnya model gelombang cahaya.
Dalam kenyataannya cahaya bersifat sebagai gelombang dan hal ini telah
dibuktikan melalui eksperimen di laboratorium. Walaupun demikian, cahaya
yang kita lihat langsung dengan mata tidak menunjukkan bentuk sebagai
gelombang. Untuk mengatasi hal ini, para fisikawan menggunakan analogi
alias perbandingan gelombang cahaya dengan gelombang air, karena kita
sudah mengetahui dan sering melihat gelombang air. Jadi kita bisa
membayangkan bahwa cahaya seolah-olah terbuat dari gelombang-gelombang,
karena dalam berbagai eksperimen di laboratorium para fisikawan
mengamati bahwa cahaya juga berprilaku sebagai gelombang.
Selain contoh model gelombang cahaya, ada juga contoh lain yaitu model partikel.
Misalnya kita menganalisis bola yang melakukan gerak parabola di udara.
Dalam kenyataannya, bola tersebut tidak benar-benar bulat, tetapi ada
lapisan-lapisan di kulitnya (anda dapat mengamati bola sepak).
Ketika bergerak di udara, gerakan bola tersebut dihambat oleh gesekan
udara dan dipengaruhi oleh tiupan angin. Berat bola juga selalu
berubah-ubah, sesuai dengan ketinggiannya dari permukaan bumi dan bumi
juga sedang berotasi. Apabila kita memasukan semua hal itu dalam
perhitungan maka akan menjadi persoalan yang sangat rumit. Oleh karena
itu kita menganggap bola sebagai obyek atau partikel, di mana gerakannya
seolah-olah dalam ruang hampa (gesekan udara diabaikan), beratnya
dianggap tetap alias tidak berubah, dan rotasi bumi juga kita abaikan.
Sekarang kita dengan mudah menganalisis gerakan bola menggunakan model
ini. Walaupun banyak hal diabaikan dalam model di atas, tidak berarti
kita juga mengabaikan semua hal yang mempengaruhi gerakan bola. Dalam
menganalisis gerak parabola yang dilaukan bola, kita tidak bisa
mengabaikan gravitasi yang membuat gerakan bola berbentuk parabola. jadi
intinya, model yang kita pilih harus difokuskan aspek penting yang
ingin kita analisis. Model yang baru dijelaskan secara panjang lebar ini
dikenal dengan julukan model ideal. Tujuan adanya model adalah memberikan kita gambaran atau pendekatan.
Teori
Makhluk
apakah teori itu ? jika anda pernah mendengar nama eyang Einstein maka
anda mungkin mengetahui salah satu teorinya yang luar biasa, yakni teori
relativitas khusus. Mengapa disebut teori, bukan model ? apakah
perbedaan antara teori dengan model ?
Model
relatif lebih sederhana dan mempunyai kesamaaan struktur dengan
fenomena yang dipelajari, sedangkan teori lebih luas, lebih mendetail
dan memberikan ramalan yang dapat diuji dan sering hasil pengujian
memiliki ketepatan yang tinggi. Terkadang karena sebuah model
dikembangkan dan mempunyai cakupan fenomena yang lebih luas maka dapat
disebut sebagai teori. Contohnya dalah teori gelombang cahaya dan teori
atom.
Hukum
Bagaimanakah dengan hukum, misalnya Hukum I Newton ?
Hukum
merupakan pernyataan yang singkat tapi bersifat umum dalam menjelaskan
perilaku alam. Terkadang pernyataan itu membentuk suatu persamaan atau
hubungan, misalnya Hukum II Newton. Suatu pernyataan disebut hukum jika
secara eksperimental berlaku secara luas. Hukum-hukum ilmiah bersifat
deskriptif; menjelsakan bagaimana alam berprilaku, tidak menjelsakan
bagaimana alam harus berprilaku. Berbeda dengan hukum politik yang preskriptif,
di mana menjelaskan bagaimana manusia harus beprilaku. Suatu pernyataan
disebut hukum jika validitasnya telah teruji secara luas. Walaupun
demikian, jika terdapat informasi-informasi baru yang muncul maka
hukum-hukum tertentu harus disesuaikan, bahkan harus dilenyapkan.
Prinsip
Jika
hukum mempunyai cakupan yang luas, maka prinsip mempunyai cakupan yang
terbatas, misalnya prinsip Archimedes atau prinsip Pascal. Prinsip dan
hukum memiliki kemiripan, hanya pernyataan sebuah prinsip kurang umum,
sedangkan pernyataan yang dikategorikan ke dalam hukum memiliki cakupan
yang luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar